Baterai merupakan sebuah media penyimpan listrik yang padat yang memiliki daya simpan listrik yang cukup banyak karena memiliki komponen-komponen esensial seperti manganese dioxide cathode, potassium hydroxide electrolyte, powdered zinc anode, dan kemasan yang berguna sebagai pelindung.
Jika kita melihat ukurannya yang sangat ramping dan efisien, menurut laman Kanalhub tenaga yang dihasilkan baterai pun efisien dengan tegangan listrik yang stabil. Terutama pada baterai-baterai yang dapat diisi ulang.
Baterai pada umumnya memiliki 2 kutub yang memiliki terminal positif dan negatif. Elektron yang berpindah masuk melalui terminal plus, melewati manganese dioxide cathode, potassium hydroxide electrolyte, dan powdered zinc anode, akan menghasilkan elektron yang bermuatan listrik, sehingga perputaran tersebut menghasilkan listrik.
Jika baterai tersebut terkoneksi, akan menghasilkan elektron yang bermuatan listrik. Elektron tersebut akan melalui seluruh komponen, mengalir keluar terminal negatif dan kembali melalui terminal positif. Dengan begitu baterai dapat menghasilkan listrik untuk menyalakan beberapa alat seperti senter, jam dan speaker
Adanya aliran arus listrik yang mengalir dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda) membuat perputaran listrik memungkinkan. Sedangkan, elektron akan mengalir dari terminal negatif menuju terminal positif. Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari kutub negatif ke terminal positif tempat dimana reaksi kimia tersebut sedang berlangsung.
Baterai dapat bertahan selama satu tahun dan itu pun masih menyisakan sedikit tenaga, selama tidak terjadi reaksi kimia atau selama kita tidak menghubungkannya dengan kabel atau sejenis Load lain. Seketika kita menghubungkannya dengan kabel maka reaksi kimia pun dimulai. Dengan begitu kita dapat memahami konsep baterai yang telah memudahkan kehidupan sehari-hari kita.
Sumber: Baterai Sebagai Media Penyimpan Energi Listrik